Identifikasi Risiko dan Bahaya pada Sistim Manajemen K3 / OHSAS 18001 untuk perusahaan manufacture maupun kontraktor

Identifikasi Risiko dan Bahaya OHSAS 18001 SMK3 ISO 45001

Langkah langkah dalam melakukan identifikasi Risiko dan Bahaya SMK3

 

Identifikasi Risiko dan Bahaya pada Sistim Manajemen K3 / OHSAS 18001 untuk perusahaan manufacture maupun kontraktor.

Identifikasi Risiko dan Bahaya, dilakukan dengan mengidentifikasi semua proses aktivitas yang dilakukan masing-masing bagian di dalam organisasi atau perusahaan manufaktur maupun kontraktor,

identifikasi resiko dan bahaya dilaksanakan oleh semua perwakilan dari masing-masing departemen harus ikut ambil bagian, dan mereka akan menuliskan semua kegiatan yang dilakukan baik kondisi normal maupun kondisi  kondisi tidak normal,  kondisi normal misalnya terkait dengan aktifitas atau pekerjaan sehari-hari, kondisi tidak normal Artinya bahwa pekerjaan dilakukan belum tentu dalam kurung waktu sebulan sekali atau dua bulan sekali atau bahkan di mana kondisi keadaan itu bentuk kejadiannya kapan.

Selain identifikasi proses mereka juga harus melakukan identifikasi terkait dengan alat atau tools yang dipakai dan lokasi atau tempat tertentu dalam melakukan pekerjaan.

lakukan identifikasi sumber bahaya dan Risikonya

Setelah semua kegiatan alat dan lokasi sudah di Register atau diidentifikasi, selanjutnya dibuat mengenai sumber bahaya/ potensi bahaya dan akibatnya dari masing-masing kegiatan alat dan lokasi, misalnya kegiatan menggerinda, ada potensi bahaya dari percikkan pasir yang bisa masuk ke mata , kira-kira dari kejadian seandainya pasir tadi masuk ke mata adalah mata perih / gangguan penglihatan,

lakukan identifikasi Tingkat Risiko

setelah didapat potensi bahaya dan akibatnya kita akan menghitung, frekuensi kejadian dari pengalaman sebelumnya seberapa sering pernah terjadi debu pasir masuk mata operator gerinda tersebut, apakah setiap dia melakukan pekerjaan gerinda atau kita bilang durasinya seminggu sekali sebulan sekali dan dan sebagainya, kita bisa memasukkan frekuensi kejadian ke dalam bentuk skala dari 1 sampai 5, semakin sering kejadiannya kita akan beri angka tertinggi angka lima dan semakin jarang kita akan beli angka terendah yaitu angka satu.

Selain dari frekuensi tadi akan kita buat juga sekala dari akibat yang ditimbulkan, sama dengan sekala 1-5, semakin parah akibat yang ditimbulkan itu kita akan kasih skor 5 kemudian semakin kecil akibat yang ditimbulkan maka dia akan kita kasih Skor 1,

Hasil dari perkalian antara frekuensi dan akibat atau severity nya, itu yang akan menjadi dasar penghitungan skala jenis resiko dan bahaya tersebut, nanti bisa kita buat tabel untuk membaca skor apabila misalnya frekuensi skala 1 dan severity skala 2, maka 1 * 2 = 2, nanti kita lihat di tabel kedua itu akan menghasilkan tingkat bahaya yang resiko rendah.

Contoh identifikasi Risiko dan Bahaya

aktivitas/ alat       Sumber bahaya                                        Risk/ Akibat           Frek     Sev            Skor              Tingkat Risiko

Menggerinda       Debu pasir terpecik ke mata        Luka Mata             1         2               2                Low

Buat Tindak lanjut Rencana / Action plan untuk mengurangi risiko,

Setelah semua identifikasi risiko dan bahaya sudah dibuat untuk semua bagian atau departemen, maka selanjutnya kita akan membuat tindak lanjut atau action plan terkait dengan identifikasi risiko dan bahaya yang mempunyai tingkat resiko yang tinggi dan yang medium. Kita akan membuat rencana tindak lanjut mengikuti hierarki yang sudah tertulis di dalam klausul ohsas 18001 Yaitu dimulai dari, eliminasi atau menghilangkan sumber bahaya, kemudian substitusi atau mengganti dengan barang yang menggunakan material yang berbeda, kau melakukan rekayasa Engineering untuk mengurangi resiko dan bahaya yang ditimbulkan, tua itu bisa juga mempertimbangkan untuk melakukan pengendalian administrasi misalnya dengan menggunakan sign, logo, SOP, instruksi kerja dan lain sebagainya, lahir baru kita akan menyiapkan alat pelindung diri atau APD. Telah kita tetapkan cara untuk mengurangi resiko bahaya tadi kita harus menyiapkan langkah-langkah apa saja untuk dapat melaksanakan apa yang sudah kita rencanakan, ini yang kita sebut dengan action plan, sehingga kita yakin bahwa tindak lanjut ya sudah kita rencanakan bisa dijalankan dengan baik sehingga resiko dan bahaya yang menjadi level tinggi dan medium tadi, bisa diturunkan menjadi rendah.

Nah demikian sedikit penjelasan mengenai identifikasi resiko dan bahaya dalam smk3 atau ohsas 18001 2007, semoga bermanfaat..

Apabila organisasi atau perusahaan anda Baik itu manufaktur maupun kontraktor membutuhkan planner atau konsultan smk3 ohsas 18001 2007, dapat menghubungi kami di hP/SMS/WA : 0812 10 9 10 329, email: Budi_ wibowo_bb@yahoo.com